Banyak lagu bagus menjadi kacangan karena aransemen yang salah. Untuk menghindari hal-hal seperti itu, berikut ada beberapa tips bagi mereka yang ingin meng-aransemen musik :
Apa itu aransemen ?
Aransemen adalah seni memberi variasi musik pada sebuah lagu yang ada (en.wikipedia.org). Variasi musik dapat berupa intro, ending, interlude, ritme, filler, dsb.
Apa itu arranger musik yang handal ?
Arranger handal adalah arranger yang berhasil membuat lagu lebih berkilau. Lagu yang sederhana bisa berkualitas tinggi di tangan arranger handal (www.aransemen-musik.com).
Ingat 4 buah nada Simfoni no 5 Beethoven "3-3-3-1 " yang terkenal itu ? Hanya 4 nada ! Tapi di tangan Beethoven menjadi lagu full-orchestra yang keren sekali (dengar di www.youtube.com).
Arranger handal akan membuat lagu menjadi lebih kuat. Lebih kuat dalam pengertian lebih berkarakter. Karakter sedih lirik dan melodi akan semakin menghanyutkan dengan aransemen yang sesuai. Aransemen buruk akan membuat lirik dan melodi menjadi lemah. Guru aransemen saya memarahi saya (dia sering memarahi saya) waktu saya aransemen lagu Happy Birthday dalam suasana minor sedih."Tidak bisa ! Tidak bisa seperti ini !!" jeritnya.
Bagaimana membuat aransemen lagu yang baik ?
Prinsipnya mudah, yaitu "buat semua komponen variasi musik itu selaras dengan melodi lagu".
Tetapi, selaras menurut siapa ? Karena selera orang tentang 'selaras/sesuai' kan berbeda-beda ? Ya selaras dengan melodi lagunya. Bila melodi lagunya berbentuk menurun seperti ini : 5-4-3-2-1, maka jangan buat intro seperti ini : 1-3-5-3-1. Karena tidak sesuai sama sekali.
Untuk memudahkan pengertian tentang selaras, kita lihat contoh berikut :
Bila kita membuat gado-gado, apakah mungkin kita meletakkan keju atau coklat atau pisang ke atasnya ? Tentu tak selaras bukan ? Keju sendiri makanan yang enak, tetapi tidak selaras dengan gado-gado. Begitu pula pisang. Tidak selaras dengan bumbu gado-gado. Itu yang dimaksud dengan selaras.
Jadi, belum tentu dua jenis melodi yang enak dapat digabungkan jadi satu. Sebuah melodi rumit jazzer Miles Davis tentu tidak dapat ditempatkan di lagu keroncong bukan ? Apakah suara Michael Bubble cocok untuk lagu dangdut ?
Itu adalah prinsip utama aransemen. Bila prinsip 'selaras' sudah dipenuhi, maka variasi musik lainnya dapat ditambahkan. Penambahan variasi lain ini memerlukan kemampuan analisa, penguasaan teori musik, kecakapan harmoni, ketrampilan komposisi, dan lain sebagainya. Setelah itu, penguasaan software musik khusus aransemen seperti Finale, Sibelius, dsb. akan juga mendukung kekuatan lagu-lagu aransemen kita.
Belajar secara otodidak 'coba sana-sini' jelas bisa meningkatkan kemampuan aransemen. Tetapi belajar dengan guru yang benar akan sangat menghemat waktu, sekaligus membantu kita mengetahui tentang mana yang pas dan benar, mana yang tidak pas, mana yang salah.
Soal guru yang benar ini sangat penting. Satu ketika saya pernah menemukan seorang anak SD yang piawai memainkan biola tetapi beberapa nadanya miring seiris (fals tipis). Semua lagu dimainkannya demikian. Setelah diteliti lebih lanjut ternyata guru biolanya juga seperti itu mainnya. Yang fals sebenarnya adalah gurunya, bukan anak itu. Jadi selama anak ini berlatih, sang guru membiarkan nada fals ini berlangsung terus karena sang guru tidak tahu bahwa nada tersebut fals. Begitu berlangsung bertahun-tahun sehingga sulit diperbaiki lagi.
Tetapi guru tersebut adalah guru yang karakternya betul-betul baik. Cinta anak dan luar biasa sabar. Jadi dia adalah guru yang baik, tetapi tidak benar. Buat saya lebih baik diajari "guru galak tapi benar" daripada diajari "guru baik tapi salah". Kalau bisa tentu kita maunya "guru baik tapi benar" ya...